|
Ust, Haris Memberikan Pencerahan |
Kamis, 17 Juni 2015, merupakan hari pertama puasa Ramadhan 1436 H. Didalam pelaksanaan sholat teraweh yang digelar oleh Mushola Al-Ikhlas, didahului oleh Kultum atau pencerahan dari kepala suku Palem Asri, yakni Ust.Haris. adapun bahan pencerahan/kultum adalah sebagai berikut :
Hadirin Jamaah yang
dirahmati Allah, Alhamdulillah kita tadi seharian dari Shubuh sampai adzan
Maghrib berkumandang telah melaksanakan salah satu perintahnya, yakni Puasa
atau Shaum Ramadhan. Sebagai hamba yang beriman kita diwajibkan untuk
menjalankan perintah puasa tersebut, seperti yang tertulis di dalam Qs.
Al-Baqarah : 183, sebagai berikut
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى
الَّ
ذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS.
Al-Baqarah : 183)
Jadi jelas puasa kita di
bulan Ramadhan, bertujuan agar nanti kita semua menjadi Tattaqun (bertakwa).
Hadirin Rohimikallahu,
begitu mulianya bulan Ramadhan, sampai-sampai Rasulullah disaat bulan Rajab
selalu berdoa setiap hari :
Allahumma baarik lanaa fii Rajabin wa
sya’baan, wa balighna Ramadhan
Ya Allah berkahilah kami di
bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada Bulan Ramadhan (HR At
Tirmidzi dan Ad Darimi)
Begitu agungnya bulan
Ramadhan ini, hingga Rasul menuntun kita agar kita juga tidak akan melewatkan
bulan keberkahan (Syahrun Mubarok) ini lewat begitu saja.
“Awwaluhu rahmah,
ausatuhu maghfirah, wa akhiruhu itkun minannar ".
10 hari pertama
mendatangkan rahmat, 10 hari kedua mendatangkan ampunan Allah, dan 10 hari
terakhir membebaskan dari api neraka
Kaum muslimin yang
dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala …
Sesungguhnya kita
bergembira dengan hadirnya Ramadhan, karena bulan ini membawa banyak keutamaan
bagi kita semua. Jika kita merenunginya satu persatu lebih mendalam, maka tentulah
kegembiraan itu akan kian bertambah lengkap dan sempurna. Marilah kita melihat beberapa
keutamaan Ramadhan yang menjadikan alasan kita bersuka cita menyambutnya …
Pertama : Karena
Ramadhan bulan penggugur dosa kita
Di bulan suci Ramadhan
ini, ada amalan wajib yaitu shaum Ramadhan dan ada amalan sunnah yaitu qiyam
Ramadhan, yang ditegaskan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam mampu
menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa salam
bersabda:
«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Man shoma romadhona imanan wahtisaban, ghufirolahu ma
taqoddama min dzanbih.
Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan karena keimanan dan
mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan
diampuni. (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)
Rasulullah SAW
bersabda dengan lisannya yang mulia :
رَمَضَانَ الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى وَالْجُمُعَةُ إِلَى
الْخَمْسُ الصَّلَوَاتُ
مُكَفِّرَاتٌ
مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
”Shalat lima waktu, shalat jum’at
sampai ke shalat jum’at berikutnya, puasa Ramadhan ke puasa Ramadhan berikutnya
adalah sebagai penghapus (dosa) apabila perbuatan dosa besar ditinggalkan”.
(HR. Muslim)
Kaum muslimin yang
berbahagia …
Hal kedua yang
membuat kita berbahagia adalah, karena Ramadhan merupakan bulan musim kebaikan,
dimana kita semua menjalankan ibadah dengan penuh semangat, berbondong bonding dan
sungguh terasa lebih ringan. Inilah yang dijelaskan dalam
hadist Rasulullah
SAW, tentang Ramadhan sebagai musim kebaikan yang menakjubkan :
“Iza ja’a ramadhanu futihat abwabu al-jannati
wa ghulliqat abwabu al-nari wa suffidat al-syayathin”
“Jika datang Ramadhan, maka dibukalah
pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan dibelenggu.” (HR.
Muslim No. 1079)
Inilah yang
menjadikan kita bergembira, karena kebaikan begitu mudah dijalankan. Bersama sama
kita lihat di masjid, mushola, bahkan di rumah-rumah kita, bagaimana Ramadhan menyinari
kita dengan banyak amal dan kegiatan yang tak putus dan henti-hentinya. Dari
mulai pagi hari hingga malam menjelang, bergantian kita melaksanakan amal
kebaikan yang begitu beragam.
Kaum muslimin yang
berbahagia …
Hal ketiga yang
membuat kita berbahagia adalah, karena Ramadhan adalah bulan dimana ukhuwah
kita meningkat. Bayangkan saja, bagaimana hari-hari ini dipenuhi dengan banyak pertemuan
antar jamaah masjid, dari mulai sholat tarawih berjamaah, tadarusan selepas tarawih,
hingga sholat shubuh berjamaah …. Kaum muslimin berkumpul setiap harinya dan merasakan
keindahan ukhuwah yang luar biasa. Bahkan bukan hanya di luar rumah, di dalam rumah
pun kita menemukan keharmonisan yang bertambah saat Ramadhan tiba. Banyak kesempatan
untuk berkumpul antar anggota keluarga, khususnya saat buka puasa dan sahur menjelang.
Ini semua tanpa kita sadari, sungguh membuat hati kita lebih tenteram dan
nyaman. Lebih siap untuk menjalani semua aktifitas dan tantangan dalam
kehidupan ini.
Kaum muslimin yang
berbahagia …
Yang terakhir, tentu
saja kita bergembira dalam bulan Ramadhan ini karena Allah SWT banyak menjanjikan
pahala kemuliaan bagi kita semua melalui amal-amal yang ada di dalamnya. Amalan
sunnah di bulan lain akan dinilai dengan amalan fardhu di bulan Ramadhan,
sedangkan amalan fardhu, akan mendapatkan pahala seolah-olah melakukan 70
amalan fardhu pada bulan lain.
Setiap amal pada
bulan Ramadhan makan Allah sendiri yang akan menghantarkan pahalanya
Firman
Allah Ta’ala dalam hadist Qudsi :
Kullu ‘amalibni âdama lahu illa al-sawmu
fa’innahu li wa anâ ajzî bihi’, (Setiap perbuatan
anak Adam untuk dirinya, kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku
sendiri yang akan mengganjarnya (HR. Muslim). Allah yang akan memberi pahala
langsung kepada kita atas puasa, karena hanya Allah jualah yang maha mengerti
dan mengetahui siapa yang melakukan puasa dengan sebenar-benarnya. Kita bisa
menipu manusia, tapi kita tidak bisa berkelit dari tatapan Allah.
“Setiap amalan anak Adam itu adalah (pahala) baginya, kecuali puasa, karena
puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari No. 1795,
Muslim No. 1151, Ibnu Majah No. 1638, 3823, Ahmad No. 7494, Ibnu Khuzaimah No.
1897, Ibnu Hibban No. 3416)
Akhirnya, marilah
kegembiraan ini kita jadikan sebagai pemicu awal untuk lebih bersemangat dalam
mengarungi samudera keberkahan Ramadhan dengan ragam ibadahnya yang mulia. Kita
menjalaninya satu persatu dengan ringan penuh suka cita, agar semua yang
dijanjikan bisa kita dapatkan dalam Ramadhan ini. Semoga Allah SWT memudahkan …..