REGU I
|
REGU II
|
REGU III
|
REGU IV
|
Fatahilah
|
Wakun
|
Karsono
|
Sapto
|
Hari
|
Bayu
|
Heri
|
Eko
|
Suhartono
|
Fitri
|
Haris S
|
Cahyo
|
Sutanto
|
Amir Hamzah
|
Fatur
|
Yanwari Yamon
|
Memen
|
Steven
|
Cep Andri
|
Eris
|
Gatot Irwansyah
|
Yudiono
|
Suyono
|
Hendra
|
Agus Mulya
|
Ronny
|
Tohidin
|
Irawan
|
Sapta
|
Agus Syamsudin
|
Dana
|
Mukhtarudin
|
Ade Martin
|
Rahadian
|
Syaifulloh
|
Sumardi
|
Taufik
|
Iman
|
Agus Purwanto
|
Andi
Joe
|
Ade Rahmat
|
Zaenudin
|
Sutarlan
|
Sarmili
|
Latif Maulana
|
Lutfi
|
Syamsul
|
Misbach/Wawan
|
Selasa, 01 September 2015
JADWAL RONDA WARGA BULAN SEPTEMBER 2015
Minggu, 30 Agustus 2015
SERAMNYA DRAMA HOROR SI MANIS JEMBATAN SERONG
Hantu di Drama Horor |
Sebagai acara yang paling dinanti-nanti oleh
seluruh warga Palem Asri dalam acara malam pentas seni HUT RI ke-70 th adalah
tampilnya drama musikal horror yang berjudul “Si Manis Jembatan Serong”. Drama horror
ini sengaja ditempatkan diakhir acara, agar penonton betah untuk menunggunya,
sebelum acara makan-makan bersama. Begitu rahasianya, sampai-sampai untuk
dandan ala setan, para pemain harus bersembunyi dirumah blok D-7 yang kebetulan
berada disamping panggung. Menurut Andi Joe, sutradara drama mengatakan bahwa
latihan pemainnya dilakukan Cuma 2 kali, dan itu mengambil waktu larut malam,
agar tidak diketahui oleh orang banyak.
Lebih lanjut Joe menambahkan drama yang
berdurasi 20 menit ini dimainkan oleh lima personil, yaitu Andi Joe (Pelukis),
Karsono (Siti Badriah), Agus Mulya (Maemunah), Eris (Tukang Bajaj) dan Irawan
(Ustad Syaiful). Tokoh hantu gentayangan dengan nama Siti Badriah dan Maemunah
sengaja dimake up secara seram dan menggunakan kostum baju kuntilanak. “Mereka
kita dandanin seseram mungkin, bahkan maemunah kita buat matanya seperti
melotot, sedangkan siti badriah seperti kuntilanak berdarah” ujar Andi Joe di
akhir acara malam pentas seni, Sabtu (29/8). Satu lagi yang menarik adalah properti tukang
bajaj dengan bajajnya. Bajaj tersebut merupakan kreasi Karsono dalam lomba
sepeda hias yang sudah diadakan beberapa minggu lalu.
Dari awal pertunjukan drama horror ini sudah
diperingatkan oleh MC agar anak-anak jangan dekat-dekat panggung, dan bagi yang
punya sakit jantung agar duduknya dibelakang. Penonton dibuat ketakutan dengan
munculnya hantu itu karena didukung dengan penataan music yang mencekam. “Drama
horror itu sungguh seram dan lucu, kami tidak menyangka bapak-bapak bisa
kreatif buat drama yang sangat bagus itu” ujar Rahadian salah seorang penonton.
Akhirnya semua merasa terhibur dengan sajian drama horror, dengan senyum simpul
mereka mengacungkan jempol tinggi-tinggi. (hrs)
CERITA DIBALIK DRAMA MUSIKAL Si PITUNG
Suksesnya sebuah pertunjukan tentunya ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah keseriusan para pemain. Drama musikal yang ditampilkan oleh anak-anak Palem Asri yang berjudul “Si-Pitung Rohinhood Betawi” mendapat pujian dari semua penonton didalam acara Malam Pentas Seni HUT RI ke-70 Th pada hari Sabtu, 29 Agustus lalu, dikarenakan pemainnya yang kebanyakan remaja itu sangat bersungguh-sungguh dalam berlatih dan menjiwai tokoh yang diperankan. Demikian disampaikan Andi Joe, sutradara drama musikal diakhir acara, Sabtu (29/8). Joe menambahkan mulai dari awal pementasan hingga akhir anak-anak bermain sangat bagus sekali. “Mereka itu hanya berlatih 2 kali dalam seminggu selama sebulan, tapi hasilnya sangat memuaskan” ujar Bapaknya Rico.
Mengenai konsep drama yang berdurasi 34 menit ini, Joe menjelaskan bahwa drama musikal Pitung ini naskah dan skenario serta pemilihan musik dilakukan oleh Haris sang Ketua RT. Sedangkan pengisi suara dibantu oleh Herni Suryani, Ade Martin dan Agus Mulya. “ Rekaman dubbing suara dilakukan di Birds Studio Cibinong, dan hasil rekamannya bagus, meski melalui edit beberapa kali” ungkap Joe. Ditanya tentang properti drama, Joe mengakui bahwa karena dananya minim,maka kostum pemain itu ala kadarnya. Joe menjelaskan bahwa meski kostum yang didapat dari pinjaman tetangga, namun tidak menyurutkan semagat anak-anak untuk bermain bagus.
Beberapa komentar tentang pertunjukkan drama si Pitung menyatakan bahwa pemain dan alur ceritanya sangat bagus. “Saya tidak menyangka anak-anak bisa bermain drama dengan sangat bagus” kata Ade Rachmat Sekretaris RT. Hal senada juga diungkapkan Eko Budiarto yang mengatakan meski kurang latihan dan menggunakan properti yang belum memadai, namun dari awal hingga akhir semua penonton mengaku puas. Drama si Pitung ini adalah awal sebagai titik start pembelajaran terhadap generasi muda agar punya rasa percaya diri untuk tampil didepan umum serta membangkitkan nilai-nilai kebangsaan yang mulai luntur di masa kini. (hrs)
Sabtu, 29 Agustus 2015
MERIAHNYA MALAM PENTAS SENI
Acara malam pentas seni
dalam rangka memperingati HUT RI ke-70 th di Palem Asri berlangsung meriah.
Sebuah perhelatan yang digelar pada hari Sabtu, 29 Agustus 2015 dan tergolong
sukses itu, sebagai bukti kerja keras panitia yang digawangi oleh Tohidin, Andi
Joe, Karsono, Agus Mulya dan Yudiono. Dalam sambutannya, Tohidin mengatakan
bahwa malam pentas seni itu sebagai acara puncak peringatan HUT RI ke-70 tahun
di Perumahan Palem Asri, yang sebelumnya diawali dengan berbagai macam perlombaan.
“Saya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap kerja seluruh
panitia dan warga yang telah banyak membantu pikiran, tenaga dan materi dari
awal pertandingan hingga acara puncak ini” kata Tohidin dalam sambutannya.
Acara yang dimulai tepat
pukul 8 malam ini dihadiri oleh seluruh penghuni Palem Asri dan beberapa warga kampung
sekitarnya. Tema acara malam pentas seni itu “Dari kita untuk kita dan oleh
kita”, karena memang acara tersebut hanya diisi oleh tiga tarian dan 2 drama musical
yang kesemua pemainnya warga Palem Asri. “ Beda dengan sebelumnya, kali ini
kita sendiri yang mencoba untuk berkreasi dalam mengisi acaranya’”ujar Andi Joe
salah satu panitia. Lebih lanjut Andi Joe menambahkan, tema itu sengaja
diangkat sebagai wahana pembelajaran bagi generasi remaja Palem Asri, agar
berani tampil dan mengembangkan potensi yang ada.
Dua tarian, yakni tarian “Pusing
Kepala Berbie” dan “Bara-Bere” yang dimainkan sangat bagus sekali oleh
adik-adik kecil Palem Asri. Drama Musikal dengan judul “Si-Pitung Rohinhood
Betawi” yang dibawakan oleh remaja Palem Asri membuat decak kagum para
penonton. “ Sungguh bagus drama itu, ada lucu, sedih dan gerakan tariannya.
Benar-benar salut dan sukses bagi remaja” Ujar Muktarudin. Bahkan, istrinya
sempat meneteskan air mata saat anaknya yang memerankan tokoh si-Pitung
tertembak oleh Belanda dan dibacakan puisi berjudul “PUSARA PAHLAWAN”. “Haru
dan lucu drama itu, membuat kami semua bangga” ujar Sutarlan, salah satu warga.
Acara yang paling heboh dan
sedikit mencekam, yakni drama musikal yang berjudul “Si Manis Jembatan Serong”.
Banyak dari penonton, khususnya anak-anak dan beberapa ibu ketakutan dengan
drama horror itu. “ Wah…hebat banget cerita, penataan musik dan dandanan serta
tokoh dalam drama yang mencekam itu” ujar Rahadian salah seorang warga yang
mengaku juga ketakutan itu. Acara ditutup dengan makan-makan bersama yang telah
disediakan oleh Ibu-ibu PKK dan warga pulang kerumah masing-masing dengan
senyum puas. (hrs)
Selasa, 18 Agustus 2015
Lucunya Agustusan
Seperti tahun sebelumnya, lomba untuk bapak-bapak selalu diadakan diantaranya lomba futsal dengan mengenakan daster. Pertandingan futsal dengan daster ini merupakan hiburan bagi penghuni Palem Asri, soalnya bikin semua orang ketawa melihat penampilan feminin bapak-bapak. Demikian disampaiakn Fitri, salah seorang panitia HUT RI ke-70 th, disela-sela acara, Senin (17/8). Ditambahkannya, perlombaan futsal ini diikuti oleh 4 grup, dan masing-masing grup terdiri dari 4 orang. "Meski bukan tanding futsal beneran, dipastikan bisa menghibur semua warga, karena lucu tampilan bapak-bapak" ujar Fitri.
Tepat jam 4 sore, keluarlah tim futsal dari masing-masing grup. tampak lucu-lucu, ada yang dandan seperti madona, dengan rok dan tang top merah serta mengenakan BH, ada yang memakai rambut palsu dan dalam keadaan hamil. "Kocak banget tuh bapak-bapak, gokil abis" ujar Herni, salah seorang warga yang menyaksikan pertandingan itu.
Dari pertandingan itu, akhirnya yang menjadi juara 1 adalah tim futsal grup 4 yang terdiri dari Dana, Aldi, Ade Martin dan Agus P. Sedangkan yang jadi juara 2 adalah grup 1, yang terdiri dari Yudiono, Karsono, Irawan dan Zaenudin. Sekali lagi, bukan laga futsal yang terpenting, melainkan bagaimana momen agustusan ini bisa memberikan hiburan dan meningkatkan rasa kebersamaan. (hrs)
Indahnya Kebersamaan
Mungkin momen Hari Kemerdekaan ini bisa menjadi salah satu ajang untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kerukunan antar warga. Hal itu terbukti, di setiap kegiatan tampak kerja sama warga terjalin dengan baik. Dari mulai kerja bakti warga untuk pembangunan gapura maupun di setiap kegiatan pertandingan dan lomba agustusan. "Silaturahmi warga dan kebersamaan tampak terjalin di momen HUT RI ke-70 th ini, begitu kompak dan solid" ujar Ade Rachmat, Sekretaris RT disela-sela acara lomba ibu-ibu, Minggu (17/8). Ade menambahkan, gapura yang megah serta program yang berjalan itu indikator kekompakkan warga penghuni Palem Asri.
Dalam setiap kesempatan bila ada kegiatan, selalu dibiasakan untuk melakukan makan bersama secara sederhana di lingkungan perumahan. Meski hanya beralas daun, dengan masakan nasi liwet dan lauk jengkol, akan terasa nikmat jika disantap secara rame-rame. "Emang beda rasanya, kalau makan bareng gini, meski lauknya hanya sambal dan tahu tempe, tapi terasa nikmat" ujar Zaenudin, salah seorang warga. Semua berharap agar solid dan kompak yang selalu didengungkan, tidak hanya pada momen agustusan, tetapi menjadi simbol yang harus terpatri disetiap warga Palem Asri dimanapun dan kapanpun juga. (hrs)
Senin, 17 Agustus 2015
Semangat 45 menghias Sepeda
Ada satu even lomba yang baru diselenggarakan pada tahun ini di Palem Asri, yaitu lomba hias sepeda. Sepeda hias ini merupakan lomba yang bagus untuk memupuk rasa nasionalis merah putih pada diri anak-anak Palem Asri. Demikian dituturkan Latif, salah seorang juri Sepeda Hias. Latif menambahkan, meski semua orang tua direpotkan dengan segala tetek bengek hiasan sepeda, namun mereka bersemangat membuatnya demi anaknya. "Lomba diadakan jam 8 pagi pada hari Senin tanggal 17 Agustus 2015" ujar Latif dilapangan bulu tangkis, Senin (17/8). Dalam hal penilaian, Latif menjelaskan ada beberapa kriteria penilaian, yakni tingkat kesulitan, keindahan dan kostum peserta.
Jam 7 pagi, terlihat anak-anak dengan membawa sepeda hiasnya sudah berkumpul didepan pos keamanan. dari pengamatan redaksi, tampak ada sepeda yang dimodel seperti pesawat terbang, bajaj, pesawat sukhoi, tank, kapal dan banyak yang lainnya. "Ampun deh, saya dibuat repot nih sama panitia, saya hias sepeda anak saya sampai jam 3 pagi" celoteh Rahadian, salah seorang warga. Ian begitu sapaannya, merasa bangga dan senang meski terlihat kelelahan dan masih ngantuk. Hal senada juga diucapkan oleh Bayu, yang sepeda anaknya sudah dihias ayam jago, tetapi anaknya nangis minta dibuatkan model pesawat terbang. "Ini lomba yang banyak buat rempong orang tua, tapi seneng juga sih" kelakar Bayu.
Jam 8 pagi, peserta lomba sepeda hias diluncurkan pada garis start di depan gapura Palem Asri, yang melintasi rute keliling perumahan. Begitu meriah lomba ini berlangsung, karena anak-anak begitu senang dan bangga dengan kibaran merah putih yang menghiasi sepedanya. (hrs)
Langganan:
Postingan (Atom)