--------------------------------------------

--------------------------------------------


Redaksi Warga Palem Asri menerima tulisan, berita dan artikel dari para warga Palem Asri dan sekitar, silakan hubungi Facebook kami, click di link berikut FB Paguyuban Palem Asri

Kamis, 08 Desember 2016

​Proxy War, Perang Paling Licik Dan Berbahaya Abad Ini

Selama berabab-abad lamanya manusia tercatat sudah berkali-kali mengalami peperangan. Dengan berbagai alasan mulai dari alasan paling logis hingga alasan yang konyol dan tak masuk akal. Hingga kini pun manusia belum juga berhenti berperang. Bedanya, jika dahulu manusia berperang dengan senjata dan alat-alat militer nan canggih namun kini manusia lebih cerdik dan licik. Manusia mulai menggunakan perang yang lebih mematikan bernama Proxy War.

Menurut pengamat militer dari Universitas Pertahanan, Yono Reksoprodjo menyebutkan Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik di antara dua negara, di mana negara tersebut tidak serta-merta terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan 'proxy' atau kaki tangan.

MENGAPA PROXY WAR BERBAHAYA ?

Pertama, Perang Proxy Menyusup Melalui Celah Yang Tidak Kita Sadari.
Perang Proxy berbeda dengan strategi perang konvesional yang selama ini kita ketahui dengan menembakkan rudal, menurunkan tank-tank berlapis baja, atau mengirimkan pesawat-pesawat modern dengan teknologi yang canggih. Perang proxy justru menyusup melalui celah celah yang tidak kita sadari seperti melalui informasi yang kita terima sehari-hari. Informasi-informasi inilah yang digunakan sebagai alat perang yang mampu memanipulasi pemikiran dan mental secara masif.

Kedua, Perang Proxy Iregular dan Sulit Ditebak Siapa Dalangnya
Untuk mengetahui dalang dibalik perang proxy sangatlah sulit. Perang proxy menggunakan pihak ketiga sebagai kaki tangan mereka. Mereka tak perlu langsung turun tangan untuk berperang. Pihak ketiga ini biasanya menggunakan pemikiran-pemikiran anarkis dan provokatif, informasi pemecah belah bangsa, berita-berita hoax, budaya-budaya negatif dan banyak lagi yang lainnya. Ditambah dengan perkembangan teknologi terutama internet dan media sosial, maka akan semakin sulit untuk menemukan dalangnya. Dikarenakan informasi yang mereka manipulasi bisa disebarkan oleh siapa saja dan dimana saja. Itu artinya menemukan dalang dibalik perang proxy sama saja mencari jarum di tengah tumpukan jerami.

Ketiga, Perang Proxy Lebih Destruktif Karena Mempengaruh Pikiran Dan Mental
Proxy War lebih berbahaya daripada perang konvensial yang kita ketahui selama ini. Perang proxy bisa mengakibatkan degradasi mental dan pemikiran. Kerusakannya pun lebih masif. Dengan merusak pemikiran suatu bangsa, maka akan semakin mudah bagi bangsa lain untuk mengintervesi. Kerusakan pemikiran ini bisa meliputi berbagai hal seperti mulai munculnya pemikiran-pemikiran anarkis, provokatif dan berisikan kebencian yangmana pemikiran-pemikiran tersebut bisa menggiring suatu negara menuju ketidak-stabilan dan penuh konflik.

Apa Indikasinya Suatu Negara Sedang Mengalami Proxy War?

Proxy war dilakukan oleh non-state actor, tapi dikendalikan oleh sebuah negara. Indikasinya ditunjukkan dengan gerakan separatis, demo anarkis, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan, peredaran narkoba, dan masih banyak lagi yang lainnya. Menurut Komandan Sesko, Letjen Agus Sutomo S.E., inilah gambaran "invisible hands" yang mendesain berbagai bentuk opini kebencian agar menjadi candu bagi kita dan membuat kita ketagihan untuk bertengkar.

Seandainya, Proxy War Terjadi Di Indonesia, Bagaimana Melawannya?

Perang Proxy di abad ini lebih banyak mengandalkan kemampuan teknologi untuk memanipulasi pikiran manusia, menggiring opini publik serta menyebarkan berita-berita profokatif dan destruktif melalui internet, media massa maupun media sosial. Untuk melawannya, kita harus berhenti menyebarkan berita-berita hoax dan berita-berita yang berisikan kebencian dan pemecahbelah persatuan. Dengan bersikap lebih hati-hati dan kritis terhadap berita-berita yang kita terima, maka kita bisa terlepas dari bahaya perang proxy yang akan mengancam keutuhan bangsa.

Referensi
Wardoyo, Broto. 2015. Perkembangan, Paradigma, dan Konsep Keamanan Internasional & Relevansinya. Jawa Tengah: Nugra Media
http://www.unpad.ac.id/2016/03/waspa...-di-indonesia/
https://www.itb.ac.id/news/5100.xhtml
http://www.sipayo.com/2016/03/penger...proxy-war.html
SHARE
Redaksi Warga Palem Asri menerima tulisan, berita dan artikel dari para warga Palem Asri dan sekitar, silakan hubungi Facebook kami, click di link berikut FB Paguyuban Palem Asri

Designed By Paguyuban Warga Palem Asri