Berawal dari obrolan iseng di warung kopi Taufik (Wartom), sebuah warung di Palem Asri yang juga sebagai wadah komunikasi antar warga, beberapa hari lalu. Obrolan sekitar pembuatan ketupat masak, seperti tahun lalu. Lalu muncullah ide, bagaimana menjual ketupat yang sudah matang kepada warga. Ide ini pertama dilontarkan oleh Andi Joe. Menurutnya pengadaan ini bertujuan untuk memudahkan warga Palem Asri yang menginginkan ketupat. “Warga sudah gak perlu repot-repot masak ketupat, yang kalau masak menghabiskan gas elpiji” ujar Andi Joe, Minggu malam (18/6). Tentu saja ide yang menarik ini disetujui oleh Bapak-bapak yang saat itu berada di Wartom. Maka ditunjuklah Agus Mulya sebagai ketua pelaksana pembuatan ketupat. Soal peralatan masak dan pembuatan ketupat langsung ditangani oleh Chef Abu Halim, sedangkan seksi sibuknya dibantu oleh Ihsan, Yudiono dan Sapto Sulistiono.
Ide itu segera diumumkan di medsos WA grup Forum Palem Asri, dan mendapatkan respon yang bagus dari warga yang kebetulan tidak mudik dikampung halaman. Alhasil, pesanan ketupat sudah mencapai 285 buah. Mulailah tim bekerja untuk merangkai kulit ketupatnya dibawah arahan Agus Mulya. Soal harga Agus Mulya mengaku bahwa ketupat matang yang siap disantap ini dibandrol tiga ribu rupiah per satuannya. “Kami merangkai kuliit ketupat selama 2 malam dan dengan tiga ribu rupiah warga tinggal duduk manis saja, dan langsung diantar pesanan ketupat kerumah masing-masing” kelakar Agus Mulya. Memang ketupat sudah menjadi bagian dari ceremonial lebaran, maka sepertinya kurang lengkap jika lebaran tidak tersedia ketupat didalam rumah. Sekali lagi penjualan ketupat yang sudah masak ini bukan karena uangnya, tetapi senang melihat kebersamaan dalam melayani hajat warga Palem Asri. (hrs)
Berawal dari obrolan iseng di warung kopi Taufik (Wartom), sebuah warung di Palem Asri yang juga sebagai wadah komunikasi antar warga, beberapa hari lalu. Obrolan sekitar pembuatan ketupat masak, seperti tahun lalu. Lalu muncullah ide, bagaimana menjual ketupat yang sudah matang kepada warga. Ide ini pertama dilontarkan oleh Andi Joe. Menurutnya pengadaan ini bertujuan untuk memudahkan warga Palem Asri yang menginginkan ketupat. “Warga sudah gak perlu repot-repot masak ketupat, yang kalau masak menghabiskan gas elpiji” ujar Andi Joe, Minggu malam (18/6). Tentu saja ide yang menarik ini disetujui oleh Bapak-bapak yang saat itu berada di Wartom. Maka ditunjuklah Agus Mulya sebagai ketua pelaksana pembuatan ketupat. Soal peralatan masak dan pembuatan ketupat langsung ditangani oleh Chef Abu Halim, sedangkan seksi sibuknya dibantu oleh Ihsan, Yudiono dan Sapto Sulistiono. 
Ide itu segera diumumkan di medsos WA grup Forum Palem Asri, dan mendapatkan respon yang bagus dari warga yang kebetulan tidak mudik dikampung halaman. Alhasil, pesanan ketupat sudah mencapai 285 buah. Mulailah tim bekerja untuk merangkai kulit ketupatnya dibawah arahan Agus Mulya. Soal harga Agus Mulya mengaku bahwa ketupat matang yang siap disantap ini dibandrol tiga ribu rupiah per satuannya. “Kami merangkai kuliit ketupat selama 2 malam dan dengan tiga ribu rupiah warga tinggal duduk manis saja, dan langsung diantar pesanan ketupat kerumah masing-masing” kelakar Agus Mulya. Memang ketupat sudah menjadi bagian dari ceremonial lebaran, maka sepertinya kurang lengkap jika lebaran tidak tersedia ketupat didalam rumah. Sekali lagi penjualan ketupat yang sudah masak ini bukan karena uangnya, tetapi senang melihat kebersamaan dalam melayani hajat warga Palem Asri. (hrs)
