Persoalan sampah bagi semua negara, merupakan persoalan yang pelik dan rumit. Penanganan sampah yang tidak baik, akan berdampak pada kesehatan di lingkungan. Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang
memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang
cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang
seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
-
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar
dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan
tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
-
Penyakit yang dapat menyebar melalui
rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang
dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke
dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
Pembakaran sampah merupakan kegiatan yang dideteksi mempunyai peranan
besar dalam pencemaran udara. Proses pembakaran sampah walaupun skalanya
kecil sangat berperan dalam menambah jumlah zat pencemar di udara
terutama debu dan hidrokarbon, dan ini juga berbahaya bagi kesehatan warga sekitarnya..
Begitu pula yang terjadi di Perumahan Palem Asri, sejak 9 bulan lalu, sampah belum bisa teratasi. Para pengurus setiap bulan mengadakan pertemuan dan masalah sampah menjadi prioritas pertama untuk ditangani. "Kami mempunyai 2 tempat pembuangan sampah sementara (TPS), namun kami bingung mau dibuang kemana nih sampah" kata Andy Joe, wakil koordiantor kala itu. Dia menambahkan, para warga juga sudah melakukan kegiatan kerja bakti dengan membuat lubang sampah, yang nantinya akan ditutup kembali. Selain itu, kata Pak Joe, kami juga sering melakukan pembakaran sampah, yang kami tahu pasti juga akan berdampak lingkungan.
Sekarang Alhamdulillah, dengan bantuan Bapak Herry (Blok F-4), kami diperkenalkan dengan Bapak Ridwan (Koordinator Lapangan UPT Parung, DKP Kabupaten Bogor). Hingga akhirnya, mulai hari Senin kemarin (14/5), sampah kami mulai diangkut menuju tempat pembuangan akhir sampah (TPA). Jadwal pengambilan sampah dijadwalkan setiap hari Senin pagi. Dan kami para warga bisa teresnyum, bahwa kami sudah terbebas dengan masalah sampah.....(hrs)
Begitu pula yang terjadi di Perumahan Palem Asri, sejak 9 bulan lalu, sampah belum bisa teratasi. Para pengurus setiap bulan mengadakan pertemuan dan masalah sampah menjadi prioritas pertama untuk ditangani. "Kami mempunyai 2 tempat pembuangan sampah sementara (TPS), namun kami bingung mau dibuang kemana nih sampah" kata Andy Joe, wakil koordiantor kala itu. Dia menambahkan, para warga juga sudah melakukan kegiatan kerja bakti dengan membuat lubang sampah, yang nantinya akan ditutup kembali. Selain itu, kata Pak Joe, kami juga sering melakukan pembakaran sampah, yang kami tahu pasti juga akan berdampak lingkungan.
