Pagi hari, sekitar pukul 06.30, saat warga masih terlelap tidur, karena habis sholat shubuh dan sahur. Terdengar suara dari speaker TOA mushola Al-Iklas. "Innalilahi wa ina 'ilaihi Roji'un, telah meninggal dunia bapak Rendi Halim, warga blok D 11, di RSUD Cibinong pada pukul 06.15" demikian pengumuman yang terdengar.
Serta merta, warga terbangun dan mulai panik. karena ini adalah pengalaman warga yang perdana untuk mengurus kematian. " Untunglah warga mengerti akan tugas masing-masing, terlebih lagi mereka sangat kompak, baik bapak-bapak maupun ibu-ibunya" jelas Gatot Irwansyah sang komandan.
Tampak para warga bergotong royong, mempersiapkan tempat pemandian mayat, ada juga yang mondar mandir ke area pemakaman. Meski dalam keadaan puasa, warga tetap melaksanakan fardhu kifayahnya. Setelah di mandiin, dikafanin, jenazah Rendi disholati di mushola Al-Ikhlas. "Mushola ini sudah dipakai sholat jenazah" kata Ustadz Sutarlan.
Meski banyak kekurangan dan kesalahan-kesalahan dalam mengurusi kematian itu, hal tersebut merupakan pelajaran berharga bagi pengurus dan warga dalam mengurusi sebuah musibah yang bernama Kematian. (hrs)