--------------------------------------------

--------------------------------------------


Redaksi Warga Palem Asri menerima tulisan, berita dan artikel dari para warga Palem Asri dan sekitar, silakan hubungi Facebook kami, click di link berikut FB Paguyuban Palem Asri

Sabtu, 29 Agustus 2015

MERIAHNYA MALAM PENTAS SENI



Acara malam pentas seni dalam rangka memperingati HUT RI ke-70 th di Palem Asri berlangsung meriah. Sebuah perhelatan yang digelar pada hari Sabtu, 29 Agustus 2015 dan tergolong sukses itu, sebagai bukti kerja keras panitia yang digawangi oleh Tohidin, Andi Joe, Karsono, Agus Mulya dan Yudiono. Dalam sambutannya, Tohidin mengatakan bahwa malam pentas seni itu sebagai acara puncak peringatan HUT RI ke-70 tahun di Perumahan Palem Asri, yang sebelumnya diawali dengan berbagai macam perlombaan. “Saya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap kerja seluruh panitia dan warga yang telah banyak membantu pikiran, tenaga dan materi dari awal pertandingan hingga acara puncak ini” kata Tohidin dalam sambutannya.

Acara yang dimulai tepat pukul 8 malam ini dihadiri oleh seluruh penghuni Palem Asri dan beberapa warga kampung sekitarnya. Tema acara malam pentas seni itu “Dari kita untuk kita dan oleh kita”, karena memang acara tersebut hanya diisi oleh tiga tarian dan 2 drama musical yang kesemua pemainnya warga Palem Asri. “ Beda dengan sebelumnya, kali ini kita sendiri yang mencoba untuk berkreasi dalam mengisi acaranya’”ujar Andi Joe salah satu panitia. Lebih lanjut Andi Joe menambahkan, tema itu sengaja diangkat sebagai wahana pembelajaran bagi generasi remaja Palem Asri, agar berani tampil dan mengembangkan potensi yang ada.

Dua tarian, yakni tarian “Pusing Kepala Berbie” dan “Bara-Bere” yang dimainkan sangat bagus sekali oleh adik-adik kecil Palem Asri. Drama Musikal dengan judul “Si-Pitung Rohinhood Betawi” yang dibawakan oleh remaja Palem Asri membuat decak kagum para penonton. “ Sungguh bagus drama itu, ada lucu, sedih dan gerakan tariannya. Benar-benar salut dan sukses bagi remaja” Ujar Muktarudin. Bahkan, istrinya sempat meneteskan air mata saat anaknya yang memerankan tokoh si-Pitung tertembak oleh Belanda dan dibacakan puisi berjudul “PUSARA PAHLAWAN”. “Haru dan lucu drama itu, membuat kami semua bangga” ujar Sutarlan, salah satu warga.

Acara yang paling heboh dan sedikit mencekam, yakni drama musikal yang berjudul “Si Manis Jembatan Serong”. Banyak dari penonton, khususnya anak-anak dan beberapa ibu ketakutan dengan drama horror itu. “ Wah…hebat banget cerita, penataan musik dan dandanan serta tokoh dalam drama yang mencekam itu” ujar Rahadian salah seorang warga yang mengaku juga ketakutan itu. Acara ditutup dengan makan-makan bersama yang telah disediakan oleh Ibu-ibu PKK dan warga pulang kerumah masing-masing dengan senyum puas. (hrs)
SHARE
Redaksi Warga Palem Asri menerima tulisan, berita dan artikel dari para warga Palem Asri dan sekitar, silakan hubungi Facebook kami, click di link berikut FB Paguyuban Palem Asri

Designed By Paguyuban Warga Palem Asri